Deface Website |
Contoh bentuk protes sekaligus kampanye yang disampaikan melalui peretasan situs pernah dilakukan oleh kelompok Anonymous pada akhir 2015. Sebanyak 97 situs di Jepang dan 5 situs di Islandia menjadi target peretasan terkait perburuan lumba-lumba dan ikan paus yang masih terjadi di kedua negara tersebut.
Kelompok Anonymous menentang praktek tersebut dan menyuarakannya lewat tindak peretasan. Di Indonesia, sebagai bentuk protes misalnya terjadi pada situs KPAI yang terkena deface oleh sekelompok pihak yang tidak sependapat dengan dukungan wacana pemblokiran game.
Contoh lainnya adalah situs ICMI dan Humas Kominfo yang terkena deface akibat munculnya wacana pemblokiran Google dan Youtube. Situs-situs pemerintahan lainnya yang pernah terkena peretasan diantaranya Setkab, ANRI, Lemhanas, dan situs-situs resmi pemerintahan daerah.
Menurut Pratama, peretasan yang menargetkan situs-situs pemerintahan menunjukan buruknya pengelolaan IT dilingkungan pemerintahan Indonesia. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari situs-situs .go.id yang diretas menggunakan basis CMS (Content Management System) gratisan, yang diketahui banyak mempunyai celah keamanan.
Terjadinya banyak peristiwa peretasan ini seharusnya dapat menjadi dorongan bagi pemerintahan Indonesia untuk segera membentuk badan yang bertanggung jawab terhadap keamanan cyber nasional. Pembentukan Badan Cyber Nasional dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi peretasan atau deface yang menargetkan situs-situs pemerintahan. (Intelijen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar