Jumat, 19 Agustus 2016

Tak Ada Ampun Untuk Pengguna Bot Pokemon Go

Bermain Pokemon Go
UPDATELIPUTAN - Kebijakan baru Niantic melakukan pemblokiran permanen terhadap setiap pemain yang pernah atau sedang melakukan kecurangan dalam game Pokemon Go, telah memakan "banyak korban" dan terpaksa diambil demi asas keadilan.

Perdebatan soal metode blokir yang ditetapkan Niantic pun muncul ke permukaan. Ada yang mengatakan pemblokiran berdasarkan pada pelacakan alamat internet protokol (ip address), berdasarkan akun, dan juga perangkat.

Keinginan untuk menguji tarung monster-monster terkuat yang dimiliki, dan ambisi menguasai Pokegym, merupakan alasan terbanyak yang ditemukan CNNIndonesia.com. ketika bertanya kepada sejumlah sumber yang menyurangi Pokemon Go.

"Masa-masa untuk jalan mencari Pokemon dan mampir ke Pokestop sudah lewat," kata Adi Rahman (32) yang memilih bikin akun baru Pokemon Go setelah akun pertamanya diblokir permanen.

Niantic pada dasarnya melacak setiap riwayat pemain Pokemon Go. Jika ditemukan keganjilan, perusahaan pimpinan John Hanke itu akan melakukan evaluasi dan mengambil sikap blokir.

Pemblokiran bisa dilakukan jika pemain tertangkap memalsukan lokasi, menggunakan emulator, melakukan modifikasi piranti lunak secara tidak resmi, atau mengakses sistem Pokemon Go secara ilegal, dan termasuk memakai piranti lunak pihak ketiga.

Pengguna lain bernama Richard Bara (28), telah memainkan Pokemon Go sejak permainan itu dirilis pertama kali. Untuk mengunduhnya di Iphone kala itu dia memakai akun Apple ID untuk kawasan Australia.

Richard terbilang rajin memainkan Pokemon Go karena ditempatnya bekerja, sebuah pusat perbelanjaan di Senayan, banyak terdapat Pokestop (tempat untuk mengumpulkan alat berburu monster) yang saban hari ditaburi umpan atau lure module. (Intelijen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar